Thursday 13 August 2015

Mari Mengukur Tingkat Kesejahteraan Kita (Dewasa Pertengahan)


Perkembangan Psikososial pada Masa Dewasa Pertengahan
Kesehatan Psikologis dan Kesehatan Mental Positif - Carol Ryff: Beragam Dimensi Kesejahteraan


Kesejahteraan memiliki banyak sisi, dan periset yang berbeda telah menggunakan kriteria yang berbeda untuk mengukurnya. Hal tersebut telah menjadikan pembandingan hasil menjadi sulit dilakukan. Carol Ryff dan beberapa koleganya (Keyes & Ryff, 1999; Ryff, 1995; Ryff & Singer, 1998) menggunakan berbagai model multidimensi yang mencangkup enam dimensi kenyaman dan skala self-report untuk mengukur mereka. Keenam dimensi tersebut adalah penerimaan diri, relasi positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan dalam hidup, dan pertumbuhan personal (lihat tabel). Menurut Ryff, orang yang sehat secara psikologis memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka membuat keputusan mereka sendiri dan mengatur perilaku sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri, dan mereka memilih atau membentuk lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka memiliki tujuan yang membuat hidup mereka lebih bermakna, dan mereka berjuang dan mengembangkan diri mereka sepenuh mungkin.

Kesejahteraan - image courtesy from peaceandprosperity.com.au
Serangkaian studi cross-sectional­ yang didasarkan kepada skala Ryff menunjukkan masa paruh baya secara umum merupakan periode kesehatan mereka poisitif (Ryff & Singer, 1998). Orang-orang paruh baya mengekspresikan kesejahteraan yang lebih besar dibandingkan yang lebih tua dan yang lebih muda dalam berbagai bidang, tetapi tidak pada bidang yang lainnya. Mereka lenih otonom ketimbang yang lebih muda akan tetapi, kurang berniat dan kurang fokus pada pertumbuhan pribadi –dimensi berorientasi masa depan yang makin menurun pada akhir masa dewasa. Disisi lain, penguasaan lingkungan meningkat antara pertengahan dan akhir masa dewasa. Penerimaan diri relatif stabl bagi semua kelompok usia. Tentu saja, karena riset ini cross-sectional, kita tidak mengetahui apakah ada perbedaaan yang berkaitan dengan kedewasaan, usia, dan faktor cohert.  Secara keseluruhan, kesejahteraan pria dan wanita hampir sama, hanya saja wanita memiliki lebih banyak hubungan sosial positif. Kesejahteraan menjadi lebih besar pria dan wanita dengan pendidikan yang lebih maju dan pekerjaan yang lebih baik (Ryff & Singer, 1998).

Tentu saja, pekerjaan –yang selama ini dipandang sebagai sentral bagi kesejahteraan pria- pada saat ini dikenal sebagai sumber kesejateraan penting bagi wanita, yang memberikan perasaan independen dan kompeten di sampng tugas-tugas kelarga. Di samping potensi stress, banuak wanita paruh baya tampak melakukan berbagai peran.


TABEL KESEJAHTERAAN MENGGUNAKAN SKALA RYFF
 
PENERIMAAN DIRI
Nilai yang tinggi: memiliki sikap poisitf terhadap diri, mengakui dan menerima multi aspek diri termasuk kualitas yang bagus dan yang buruk; merasa poisitf terhadap kehidupan yang sudah lalu.
Nilai yang rendah: merasa tidak puas dengan diri; merasa dikecewakan dengan apa yang telah terjadi di masa lalu; merasa bermasalah dengan beberapa kualitas kualitas personal; ingin menjadi berbeda dari dirinya pada saat ini.
RELASI POSITIF DENGAN ORANG LAIN
Nilai yang tinggi: memiliki kehangatan, kepuasaan, hubungan terpercaya dengan orang lain; merasa peduli dengan kesejahteraan orang lain; memiliki kemampuan empati, afeksi, dan imitasi yang kuat; mengerti memberi dan menerima dalam hubungan antarmanusia.
Nilai yang rendah: memiliki sedikit hubungan dengan orang lan yang dekat dan dapat dipercaya; merasa sulit untuk hanga, terbuka, dan peduli terhadap orang lain; merasa terisolasi dan frustasi dalam hubungan interpersonal; tidak berniat membuat kompromi untuk mempertahankan ikatan yang penting dengan cara tertentu.
OTONOMI
Nilai yang tinggi: bisa mengambil keutusan sendiri (self-determinent) dan independen; dapat menolak tekanan sosial untuk berpikir dan bertindak dalam cara tertentu; mengatur perilaku dari dalam diri; mengevaluasi diri dengan standar personal.
Nilai yang rendah: peduli dengan perkiraan dan evaluasi orang lain; bergantung kepada penilaian orang lain untuk membuat keputusan yang penting; mengkonfirmasi tekanan sosial untuk berpikir dan bertindak dengan cara tertentu.
PENGUASAAN LINGKUNGAN
Nilai yang tinggi: memiliki perasaan  bisa menguasai dan kompeten dalam menata lingkungan; mengontrol susunan kompleks aktivitas eksernal; membuat penggunaan yang efektif terhadap peluang yang ada; mampu membuat atau memilih konteks yang sesua dengan  kebutuhan dan nilai personal.
Nilai yang rendah: memiliki kesulutan mengelola tugas sehari-hari; hanya memiliki sedikit tujuan atau target; merasa tidak mampu mengubah atau meningkatkan konteks yang mengelilinginya; mereka tidak menyadari peluang yang ada disekelilingnya; kurang memiliki kontrol terhadap dunia luar.
TUJUAN DALAM HIDUP
Nilai yang tinggi: memiliki tujuan dalam hidup dan perasaan diarahkan; merasa adanya amkna dalam kehidupan di masa datang dan di masa lalu; memegang keyakinan yang memberikan tujuan dalam hidup; memiliki tujuan dan objektivias untuk hidup.
Nilai yang rendah: kurang peka terhadap makna kehidupan; memiliki sedikit tujuan atau arget; kurang perka terhadap arah; tidak melihat adanya tujuan dalam kehiduoan masa lalu; tidak memiliki pandangan atau keyakinan yang memberikan makna pada kehidupan.
PERTUMBUHAN PERSONAL
Nilai yang tinggi: memiliki perasaan perkembangan yang berkesinambungan; melihat dri tumbuh dan berkembang; terbuka terhadap pengalaman baru; memiliki kepekaan untuk menyadaru oitensinya; mencari peningkatan pada diri dan perilaku dari waktu ke waktu; memiliki perubahan dalam cara yang merefleksikan pengetahuan diri dan efektivitas yang lebih banyak
Nilai yang rendah: memiliki perasaan stagnan; kurang oeka terhadap peningkaan atau perluasan dari waktu ke wakul merasa bsan dan tidak tertarik kepada kehidupan; merasa tidak mampu mengembangkan sikap atau perilaku bar.
  Diadaptasi dari Ketes & Ryff, 1999, Tabel 1, hlm.163

 Artikel ini di tulis ulang oleh penulis dari:
Papalia, E.D., Old, S. W & Feldman, R. D. Human Developtment (Psikologi Perkembangan). Edisi Kesembilan.

No comments:

Post a Comment